Oh, Negeriku.

by - 7:33 AM

Haii gue kembali lagi akhirnya setelah sekian lamaaa
Gue baru selesai ospek jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan yeay! *clapsoundsonplay*
ini sedikit sneak peek pas kita informal session tadi, temanya itu adalah "Gastrofest" yaitu berdiplomasi melalui makanan khas masing-masing negara. Nah, negara gue itu adalah Austria dan kita bikin regal crumb white chocolate cheesecake yuhuu!


Selama sebulan gue menjalani kelas matkul-matkul di HI ini gue menjadi sedikit berpikiran terbuka dan jujur gue seneng sama matkul yang dipelajarin kayak filsafat ilmu, ilmu politik, sejarah internasional, pengantar HI, dan lain-lainnya.

Selama gue belajar hal-hal ini gue tuh kayak menemukan sesuatu hal yang baru gitu. 
Entah kenapa, gue orangnya emang mudah impressed dan emang selalu kepo sama hal-hal baru.. jadi gue ngerasa dengan belajar matkul-matkul ini tuh memberi gue wawasan baru dan pandangan baru dalam melihat dan menganilis situasi yang ada. Kayak contohnya aja filsafat. Jujur gue pertama kali belajar filsafat tuh pusing banget and I was like "what the heck is this...nih dosen ngomong apa sih" karena saking mindblown dan gak non-sense nya orang mikir hal-hal yang bahkan tuh kadang gak penting. Misalnya aja nih ada orang namanya Descartes dan dia bilang diakui oleh Tuhan dan benda. Diakui oleh Tuhan tuh maksudnya kita kan sebagai manusia mengerti konsep tentang Tuhan kayak apa, dan begitu juga dengan Descartes dan dia bilang kalo orang-orang yang ngerti hal itu artinya dia harus diakui dulu oleh Tuhan baru Tuhan memberikan pemahaman itu ke dia jadi karena si Descartes ngerti konsep Tuhan jadi dia merasa dia diakui oleh Tuhan. Mengenai diakui oleh benda, misal aja kalian pasti tau kalo kayu itu keras..dan kita merasakan kayu itu keras. Jadi, kita gaakan tau kalo kayu itu keras kalo kayu itu gak mengakui kita. Mindblown kan? emang. Tapi ini intermezo aja sih ya.


Nah, ini yang mau gue share sih sebenernya. Dengan belajar ilmu politik, sejarah internasional, dan pancasila gue jadi mengerti dan terbuka pikirannya tentang keadaan Indonesia ini. Jujur aja, gue sebenernya juga agak merasa 'wow' saat dosen itu bilang kalo kita jangan mudah tertipu oleh pemberitaan-pemberitaan yang belom tentu bener. Ya, emang sih, kadang berita itu kan isinya suka ga penting apalagi yang dari 'blabla Today' itu kan suka gak jelas abis. Dan masih banyak orang yang percaya dan berpikiran kalo Indonesia itu dijajah selama kurang lebih 300 tahun. Like...for real gitu Belanda mau jajah kita selama itu? mau jadi sebobrok apa Indonesia. Sebenernya Belanda itu juga awalnya kan dateng dengan tujuan perdagangan bukan buat jajah juga. Jadi sebenernya penjajahan itu gak diitung dari awal datengnya Belanda ke Indonesia ya, guys.



Waktu gue kelas Pancasila, dosen gue ngasih satu klip tentang sebuah acara talk show formal yang waktu itu lagi ngundang Pak B.J.Habibie. Seperti yang kita semua tau, Pak Habibie ini kan menggantikan posisi Pak Soeharto yang mundur dari jabatan kepresidenannya. Nah, ada hal yang juga baru gue sadar saat dosen Ilmu Politik gue nanya, sah gak Pak Habibie itu jadi presiden saat itu? Dan ternyata secara hukum harusnya engga. Why? Karena Pak Soeharto waktu pidato kemundurannya bilang bahwa dia mengangkat Pak Habibie sebagai wakilnya untuk menggantikan posisi dia. Apa yang aneh? Pak Soeharto setelah menyatakan mundur kan otomatis statusnya itu adalah menjadi seorang rakyat biasa bukan lagi Presiden dan tidak berhak mengangkat Pak Habibie menjadi Presiden karena setelah Pak Soeharto menyatakan mundur, memang wakil Presiden itu langsung secara otomatis menggantikan posisi Presiden.

Lalu, singkat cerita aja, Pak Habibie juga pernah mengadakan terbang perdana pesawat terbang buatannya N-250. Pak Habibie memang memiliki cita-cita untuk membuat pesawat terbang sendiri bagi Indonesia. Namun sayang, produksinya harus dihentikan karena suatu kendala. Apakah itu? hutang. Bukan hutang BUMN, tetapi hutang swasta. Lalu IMF menawarkan bantuan untuk kita, tetapi dengan syarat tutup itu usaha pesawat terbang. Pak Habibie bilang dia tidak bisa menghentikan penutupan itu karena saat itu sedang terjadi inflasi dan akhirnya dia mengalah untuk menang. Siapa yang menang? Rakyat lah yang menang. 


Jadi, sebenarnya, Indonesia itu adalah negara yang mampu. Dengan sumber daya yang melimpah, kita seharusnya bisa menjadi negara maju. Namun, karena pengaruh luar negeri yang akhirnya mengambil alih sumber daya kita, kita jadi tidak bisa mengelola itu sendiri. Kita terikat dengan perjanjian-perjanjian luar negeri yang akhirnya menjadikan kita seolah-olah tidak mampu mengelola sumber daya kita sendiri. Ada perkataan bahwa itu adalah kutukan negara dengan sumber daya berlimpah. Bahwa akhirnya kita akan membutuhkan bantuan negara lain dan akhirnya menempatkan kita pada posisi yang tereksploitasi. 

Ini menjadi tugas kita generasi penerus bangsa /asik/ untuk bisa menjadikan Indonesia ini jadi negara yang bisa lebih lagi maju dan bisa mengembangkan potensi lebih lagi. Jangan malah skeptis ya sama negara sendiri. Banggalah jadi anak Indonesia!
Indonesia bisa!

You May Also Like

2 comments